Bedanya Kpr Syarian Dan Konvensional

Bingung menentukan opsi antara KPR syariah serta konvensional? Jangan khawatir, kami telah merangkum berbagai faktor yg dapat kamu jadikan pertimbangan.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terbukti menjadi solusi pembiayaan favorit tidak sedikit orang.

Di Indonesia sendiri, produk ini terdapat dalam bentuk syariah serta konvensional.

Sayangnya, belum tidak sedikit yg sangatlah memahami perbedaan KPR syariah serta konvensional.

Sehingga kebingungan untuk menentukan pilihan.

Daripada salah pilih, pahami dulu perbedaan keduanya dalam postingan berikut ini, yuk!

Apa Itu KPR Syariah & Konvensional?
1. KPR Bank Syariah

KPR syariah merupakan produk perbankan yg menganut prinsip Islami.

Artinya, setiap sistem yg dibangun berpatokan pada Syariat Islam, maka diyakini lebih aman bagi muslim.

Terutama berkaitan dengan bunga bank yg dipandang sebagai riba di agama Islam.

Produk ini biasanya dikeluarkan oleh perbankan Syariah, walau ada pula bank konvensional yg memperkenalkan produk pembiayaan syariah.

2. KPR Bank Konvensional

Sementara KPR bank konvensional merupakan produk yg telah umum dikenal oleh masyarakat.

Proses pembiayaannya melibatkan skema bunga, di mana bunga cicilan akan diubahsuaikan dengan suku bunga BI yg berlaku ketika itu.

Singkatnya, KPR konvensional berpatokan pada prinsip ekonomi dengan cara umum.

Baca Juga:

Contoh Simulasi KPR Syariah & Jenis Akad yg Harus Dipahami

Perbedaan KPR Syariah serta Konvensional

Sumber: kompas.com

1. Akad Perjanjian KPR

Perbedaan pertama kedua produk pembiayaan ini adalah, akad alias kontrak perjanjian yg digunakan.

Dalam KPR konvensional yg dipakai hanya akad jual beli, dimana terjadi pertukaran antara uang serta rumah.

Sementara dalam kredit rumah syariah, akadnya terbagi menjadi:

Akad kepemilikan berangsur-angsur alias Musyarakah Mutanaqishah
Akad sewa alias Ijarah
Akda sewa beli alias Ijarah Muntahua Bittamlik
2. Nilai Angsuran untuk Pembiayaan Rumah

BACA JUGA:  Informasi Tentang Kpr Bca

Nilai angsuran bergantung pada harga rumah, masa tenor, serta bunga pinjaman.

Jika memakai KPR konvensional, ada kemungkinan nominal ini berubah setiap tahunnya.

Terlebih apabila kamu memakai suku bunga fluktuatif.

Sementara apabila memakai pembiayaan syariah, nominal angsuran tidak akan sempat berubah.

Sebab kualitas angsurannya telah dikalkulasi sedari awal tanpa perhitungan bunga.

3. Bunga Pinjaman untuk Pembiayaan Rumah

Ada dua tipe bunga pinjaman dalam KPR konvensional, yakni bunga masih (flat) serta bunga mengambang (fluktuatif).

Apapun yg dipilih, umumnya selagi 3-5 tahun pertama kamu maish dapat menikmati bunga rendah.

Kemudian barulah bunga pinjaman akan naik mengikuti suku bunga BI.

Namun dalam kredit syariah, tidak ada sistem bunga sebab yg dipakai merupakan margin keuntungan.

Margin keuntungan dalam kredit rumah syariah telah ditetapkan semenjak awal akad perjanjian.

4. Masa Tenor Pinjaman

Sistemnya yg berbunga memungkinkan bank konvensional untuk memberi tenor jangka panjang pada nasabah.

Bahkan tenornya dapat mencapai 20 tahun.

Sementara di bank syariah, tenor kredit paling lama merupakan 15 tahun.

Hal ini sebab tidak ada sistem bunga dalam kpr bank syariah, maka mereka tidak akan diuntungkan dengan tenor yg panjang.

5. Penalti serta Denda Keterlambatan

Pada KPR konvensional, ada penalti apabila kamu melunasi kredit lebih cepat dari masa tenor.

Sebab pelunasan awal ini membikin bank tidak maka mendapat keuntungan dari bunga kredit.

Namun sebaliknya, apabila telat mengangsur denda yg diberikan tidak mahal.

Hanya kurang lebih 1% dari kualitas angsuran nasabah.

Pada kredit syariah, tidak ada penalti apabila kamu melunasi angsuran lebih cepat.

Sayangnya, apabila telat membayar angsuran kamu dapat mendapat denda sampai 5% dari kualitas cicilan.

BACA JUGA:  Kapan Waktu Paling Tepat Untuk Mengajukan Kpr?

Baca Juga:

Selain KPR Syariah, Ini 5 Cara Lain Beli Rumah Tanpa Riba!

Lantas, Manakah yg Lebih Menguntungkan?

Kembali ke pertanyaan awal, manakah yg lebih menguntungkan untuk diambil?

Sebenarnya ini kembali lagi pada selera serta pandangan setiap orang.

Jika kamu ingin produk yg lebih Islami, baiknya pilih pembiayaan syariah.

Hal ini sebab prinsip produknya telah berpatokan pada syariat Islam, maka proses pembiayaannya tidak melibatkan bunga alias riba.

Konsekuensinya, kamu tidak akan dapat menikmati cicilan rendah sebab kualitas angsuran dikalkulasi berdasarkan margin keuntungan.

Selain itu, kamu wajib cocok waktu menyetorkan angsuran apabila tidak ingin mendapat denda sampai 5%.

KPR Syariah Termurah

Jika telah yakin untuk mengambil KPR bank syariah, saatnya menentukan bank yg tepat.

kami telah merangkum berbagai bank yg lumayan luar biasa untuk dipilih.

Bisa dibilang, bank-bank ini memperkenalkan KPR syariah termurah dibandingkan bank lain.

BNI Syariah, dengan DP sesuai dengan ketentuan FTV BI serta maksimum pembiayaan Rp25 miliar.
BRI Syariah, dengan DP minimal 10% serta maksimum pembiayaan Rp3,5 miliar.
BCA Syariah, dengan DP 10% serta margin manjur 16% per tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published.